JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta membuka Pelatihan Teknis Manajemen Bencana di Gedung Shima, Setda Jepara, Kamis (15/2/2023). Pelatihan teknis ini diikuti oleh 40 aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Jepara.
Pembukaan ditandai denga pemukulan gong sebanyak lima kali. Kemudian dilanjut pengalungan tanda peserta. Para peserta yang merupakan perwakilan perangkat daerah ini akan mengikuti diklat ini selama 14 hari. Pelatihan ini terselenggara ata kerjasama antara BKD dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.
Edy Supriyanta mengungkapkan jika resiko bencana dapat diminimalkan jika mitigasi dilakukan dengan benar. Meskipun secara pasti bencana tidak dapat diketahui kedatangannya.
“Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa diprediksikan. Namun, risikonya dapat diminimalkan. Potensi bencana di wilayah Jepara cukup tinggi mulai banjir, tanah longsor, hingga abrasi,” ujar Edy.
Di antara upaya meminimalkan risiko dan dampak kejadian bencana, lanjut Edy, yakni dengan memaksimalkan kegiatan mitigasi secara menyeluruh. Termasuk menyiapkan SDM tanggap darurat, serta manajemen pemulihan akibat bencana. “Jepara merupakan sepuluh besar kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang rawan bencana dengan tingkat risiko sedang,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Penjabat Bupati mengapresiasi adanya pelatihan teknis dasar manajemen bencana bagi ASN di lingkungan Pemkab Jepara. Dirinya berharap kepada peserta agar betul-betul memahami materi yang nantinya diberikan.
Bang Yos