IMG_20230323_121953
Kabar Aspirasi

Ratusan Warga Karimunjawa Jepara Resah terkait rencana penutupan Tambak di Karimunjawa

JEPARA – Ratusan warga pelaku usaha tani tambak Karimunjawa Kabupaten Jepara, merasa resah dengan adanya wacana Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara yang akan melakukan penutupan semua Tambak Udang yang saat ini ada di Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan.22/03/2023

 

Bukan tanpa alasan keresahan ini muncul karena permasalahan yang dihadapi warga masyarakat Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan, karena fakta dilapangan usaha tambak di Karimunjawa ini, telah menjadi mata pencaharian bagi ratusan keluarga yang ada di Karimunjawa.

 

Meskipun apa yang menjadi dampak dari keberadaan Tambak adalah limbah, yang banyak diberitakan secara massif di media, baik media cetak, elektronik juga yang paling masif adalah berita atau informasi di media sosial, namun sisi manfaatnya juga lebih banyak dari dampaknya, diantaranya menjadi penghasilan ratusan warga Karimunjawa, Sumbangsih terhadap kegiatan pendidikan, keagamaan, pembangunan infrastruktur juga kegiatan sosial, banyak dilakukan oleh perkumpulan petani tambak yang ada di desa Karimunjawa dan Desa Kemujan.

 

“ memang benar tambak ada limbah yang dihasilkan, tapi bukan berarti usaha tambak ini harus di tutup total begitu saja, karena ini telah menjadi mata pencaharian dan sumber nafkah ratusan keluarga masyarakat kami” ungkap Ridwan ketua kelompok Masyarakat Karimunjawa Bersatu

 

Hal senada juga disampaikan Arif Setiawan sebagai Kepala Desa Karimunjawa sangat mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Jepara, dalam hal ini Pj. Bupati Jepara dan Pimpinan DPRD Kabupaten Jepara, sebagai lembaga yang membuat dan akan memutuskan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten Jepara 2022 – 2042 menjadi Peraturan Daerah, untuk mempertimbangkan dampak sosial, dari rencana untuk memasukan kegiatan Tambak Air Payau di Kecamatan Karimunjawa yang akan dimasukan pada jenis kegiatan yang “tidak diperbolehkan”.

 

“ Kami keberatan dengan rencana penutupan usaha tambak di Karimunjawa, selain sudah menjadi mata pencaharian ratusan warga Karimunjawa, tapi karena Pemerintah Daerah juga belum merencakan solusi dari dampak yang akan ditimbulkan nanti” Jelas Mas’ud Dwi Wijayanto Kepala Desa Kemujan

 

Ratusan Masyarakat Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan juga sangat mengkhawatirkan apabila ada kebijakan yang beririsan dengan mata pencaharian warga masyarakat, terlebih Karimunjawa adalah notabene hanya pulau kecil, yang tidak mempunyai kesempatan yang sama seperti daerah – daerah lain diluar kepulauan, akan menimbulkan dampak kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrim, yang sekarang sedang kita usahakan agar tidak ada lagi masyarakat yang masuk kategori “miskin ekstrim” juga munculnya situasi yang tidak kondusif akibat terganggunya mata pencaharian masyarakat.

 

 

Res : bang Yos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *